Minggu, 18 September 2016

0

Memahami Prosedur Pengujian Hasil Perakitan (3.10)

PROSEDUR PENGUJIAN HASIL PERAKITAN KOMPUTER

1.      Pengenalan Jenis Beep Code
·        1 Beep Pendek
Bunyi beep pendek 1 kali merupakan bunyi beep yang sering kita dengar pada saat pertama kali komputer dihidupkan dan inilah kondisi normalnya, Bunyi beep pendek 1 kali menandakan tidak ada masalah dengan hardware yang telah dicek oleh BIOS.
·        1 Bunyi Panjang , 2 Beep Pendek
Satu beep panjang diikuti oleh dua beep pendek menunjukkan bahwa telah ada beberapa jenis kesalahan dengan kartu video. Mengganti kartu video biasanya yang paling Anda harus lakukan untuk memperbaiki ini satu.
·         1 Bunyi Panjang, 3 Beep Pendek
Satu beep panjang diikuti tiga beep pendek berarti bahwa baik kartu video tidak terpasang atau memori pada kartu video yang buruk. Cobalah untuk mengganti kartu video (VGA Card) untuk memperbaikinya.
·         1 Beep bernada tinggi, 1 Bunyi bernada rendah (Berulang)
Sebuah nada beep bernada tinggi diikuti nada beep bernada rendah merupakan indikasi adanya masalah pada CPU (Processor).  Biasanya terjadi overheating (panas berlebih) pada Processor atau kerusakan pada Processor  karena penyebab lainnya.
·         Beep bernada tinggi (Berulang)
Sebuah kode beep bernada tinggi yang berulang mengindikasikan kondisi Processor yang overheating. Segera matikan komputer pada saat mengetahui adanya overheating pada Processor ini karena kondisi overheat ini dapat merusak Processor.
·         Bunyi Beep lain
Bunyi beep berulang dan bunyi beep lainnya mengindikasikan adanya masalah pada memori. Untuk itu cobalah untuk mengganti memory (RAM) untuk memperbaikinya

2.      Pengecekan Perangkat Input, Proses, Output Dan Media Penyimpan Pada BIOS
·        Pada saat pertama kali motherboard/PC dinyalakan, maka pertama kali bios akan melakukan post cek / self cek pada IC-Bios itu sendiri, Self Cek yang dilakukan oleh bios adalah sesuai konstruksi program yang tertanam dalam eeprom itu sendiri, muali dari header/bootblock/loader sampai dengan MCU(Main Control Unit), Cek yang dilakukan mulai dari syntaxis hubungan bit per bit code program dan korelasi map addressing pada bios dengan external addressing (peripheral yg terpasang pada motherboard)
·        Jika self cek pada chips/ic-bios itu berhasil maka proses selanjutnya adalah yang sering anda ketahui dan dengar adalah proses BOOTING / Bootstart. Pada saat booting bios akan melakukan cek terhadap validitas kinerja peripheral, mulai dari Motherboard, Processor, RAM, VGA, Sound Card, Hard Disk, Floppy Disk, CD/DVDR/RW, Keyboard, Mouse, Monitor, dan accecories lainnya.
·        Jika booting berhasil, maka langkah selanjutnya adalah bios akan melakukan proses yang disebut Start-Up, Jika proses booting gagal karena ada salah satu peripheral yang tidak valid kinerjanya/trouble, maka proses booting akan berhenti dan bahkan HANG.
·        Pada saat start-up yang sebenarnya di cek oleh bios adalah spesifikasi perangkat/peripheral yang tertanam/terpasang dalam CPU/PC seperti store-age, mulai dari IRQ, Spesifikasi Firmware, Kapasitas, Fungsionalitas (Contoh : Hard Drive, Floppy Drive, CD/DVD/R/RW, dan perangkat store-age lain yang terpasang)
·        Jika validasi dan verifikasi peripheral pada saat proses startup berhasil maka proses selanjutnya adalah membaca OS (Operating System) yang berada pada store-age, Operating System dalam hal ini bisa dari berbagai platform seperti DOS(Disk Operating Sistem), Windows 16-64Bit, Solaris, Linux, Xenix, Unix, Aple, Etc. Jika OS yang berada pada store-age terbaca dan sukses melewati verifikasi maka PC akan masuk pada desktop area / Main Area pada setiap system operasi dari berbagai platform tersebut. Apa saja verifikasi yang dilakukan pada tahap ini? Pada tahap ini verifikasi yang dilakukan system antara lain : MBR(Master Boot Record), Jenis Partisi (FAT, NTFS, Linux, Etc-> sesuai dengan platform system operasi), File System Utama / Boot Loader (Contoh File System Untuk Platform DOS, Windows : MS-DOS.SYS, IO.SYS, Command.com, Drvspace.BIN, AUTOEXEC.BAT). MS-DOS.SYS adalah file system yang menerangkan tentang rumpun dan jenis system operasi yang digunakan. IO.SYS adalah file yang menjelaskan tentang Input Output Unit/Peripheral. Command.com adalah file yang berisi perintah รข€“ perintah standard internal pada system operasi terkait. Drvspace.bin adalah file yang menerangkan informasi detail tentang kapasitas dan alokasi store-age. AUTOEXEC.BAT adalah file yang berisi rutin program standard dengan printah perintah internal yang berada pada command.com yang akan langsung di eksekusi pada saat proses booting.

·         Jika CPU/PC sudah berhasil masuk pada salah satu platform system operasi tersebut, maka proses selanjutnya adalah KERNEL CHECK atau cek pada file KERNEL, File kernel adalah file yang berisi rutin program yang berfungsi sebagai jembatan/gate/komunikator antara HARDAWARE dengan Software (Dalam Hal ini system operasi), File ini biasanya banyak ditemukan pada OS dari berbagai platform khususnya yang memiliki mode GUI (Graphical User Interface).
0

Memahami Konfigurasi BIOS (3.9)





BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test,( POST)
Memuat dan menjalankan sistem operasi
Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.


BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.


Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras(beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.


Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai “kehidupan” dalam tulisan Yunani (ฮ’ฮฏฮฟฯ‚).


2 Jenis-jenis Bios


Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.



Pengeluar BIOS

Kekunci


BIOS AMI

Del


BIOS Award

Del atau Ctrl+Alt+Esc


Compaq

F10


IBM Aptivas dan Thinkpads

F1


Microid Research (MR BIOS)

Esc


BIOS Phoenix

F2


Komputer Riba Toshiba

Esc, kemudian F1



Oleh kerana setiap pengeluar BIOS menghasilkan BIOS yang berbeda-beda, maka kekunci sampukan bagi setiap BIOS juga berlainan. Table berikut menunjukkan kekunci sampukan (interrupt keys) bagi setiap pengeluar BIOS:


3 Menu-menu pada BIOS


Menu-menu yang terdapat pada BIOS yaitu:
1. Standart CMOS Features


Untuk memasuki standart CMOS Features tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Date (MM : DD :YY) (02-28-2010)


รจ Time (HH : MM :SS) (11:09:24)


รจ IDE Primary Master (NO DETECTED)


รจ IDE Primary Slave (NO DETECTED)


รจ SATA 1 (ST 3160813AS)


รจ SATA 2 (NO DETECTED)


รจ SATA 3 (HL-DT-STDVDRA)


รจ SATA 4 (NO DETECTED)


รจ Floppy Drive A (1,44 MB)


รจ System Information (PRESS ENTER )


Keterangan :


รจ Date :


M adalah singkatan dari Mont yang berarti Bulan


D adalah singkatan dari Day yang berarti Hari


Y adalah singkatan dari Year yang berarti Tahun


Time :


H adalah singkatan dari Hour yang berarti Jam


M adalah sinkatan dari Minutes yang berarti Menit


S adalah singkatan dari Sekond yang berarti Detik


รจ SATA dapat dIganti No Detected menjadi ST 3160813AS dan HL-DT-ST DVRA, apabila kabel SATA dIdalam CPU di ubah letaknya.







2. Advance BIOS Feature


Untuk memasuki Advance BIOS Features tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Full Screen Logo Display


รจ Quick Booting


รจ Boot Up Num-Lock LED


รจ IOAPIC Function


รจ MPS Table Version


รจ Primary Graphic’s Adapter


รจ PCI Latency Timer


รจ CPU Feature


รจ Chipset Feature


รจ Boot Sequence


Keterangan :


รจ Klik ENTER pada Boot Sequence lalu akan muncul :
1st Boot Device ( CD/DVD : 3S-HL-D)
2nd Boot Device (SATA 3 M-ST3160 )
3rd Boot Device (1st Floppy DRI )
Boot From Other Device (Yes)


รจ Pada 1st yg didalam kurung tidak CD/DVD:3S-HL-D maka tidak akan bisa menginstal kaset program.


รจ Pada 2nd yg didalam kurung tidak SATA maka tidak akan bisa menginstal kaset program.


รจ Pada 3rd yg didalam kurung tidak 1st maka tidak akan bisa menginstal kaset program.


3. Integrated Peripherals


Untuk memasuki Integrated Peripherals tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ USB Controller


รจ USB Device Legacy Support


รจ Onboard LAN Controller


รจ HD Audio ATA Devices


รจ I/O Device


4. Power Management Setup


Untuk memasuki Power Management Setup tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ ACPI Function


รจ ACPI Standby State


รจ Power Button Function


รจ Restore On AC Power Loss


รจ Wake Up Event Setup


5. H/W Monitor


Untuk memasuki H/W Monitor tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Chassis Intrusion


รจ CPU Smart FAN Target


——PC Healt Status——


รจ CPU Temperature


รจ CPU FAN Speed


รจ Sys FAN 1 Speed


รจ Sys FAN 2 Speed


รจ CPU Vcore


รจ 3.3V


รจ 5V


รจ 12V


6. BIOS Setting Password


Untuk memasuki BIOS Setting Password tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Enter New Passwo


7. Cell Menu


Untuk memasuki Cell Menu tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Current CPU Frequency


รจ Current DRAM Frequency


รจ Intel EIST


รจ Adjust CPU FSB Frequency (MHz)


รจ Adjust CPU Ratio


รจ Adjust CPU Frequency


รจ Advance DRAM Configuration


รจ FSB / Memory Ratio


รจ Adjusted DDR Memory Frequency


รจ Adjust PCI-E Frequency (MHz)


รจ Auto Disable DIMM/PCI Frequency


รจ Spread Spectrum


8. Load Fail – Safe Defaults


Untuk memasuki Load Fail- Safe Defaults tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Load Failsafe Defaults ?


(Ok) (Cancel)


9. Load Optimized Defaults


Untuk memasuki Load Optimized Defaults tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Load Optimal Default ?


(Ok) (Cancel)


10. Save and Exit Setup


Untuk memasuki Save and Exit Setup tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ SAVE Configuration changes and exit SETUP ?


(Ok) (Cancel)


11. Exit Without Saving


Untuk memasuki Exit Without Saving tekan tombol ENTER , lalu akan muncul seperti dibawah ini :


รจ Discard changes and exit setup ?


(Ok) (Cancel)




I.4 Konfigurasi


Langkah-langkah mengetahui konfigurasi BIOS :
Jika komputer sudah dirakit maka segera hidupkanlah komputer untuk memulai proses booting mouse, keyboard harus terpasang terlebih dahulu.
Tekan tombol del pada keyboard sebagian besar komputer untuk masuk ke menu BIOS menekan tombol del. Seperti gambar dibawah ini tampilan menu bios
Tekan enter pada Standard CMOS Features ,hal pertama yang harus di lakukan adalah mengeset waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah tanggal pada menu Date, dan waktu pada menu Time, gunakan keyboard untuk mengubahnya. Disini kita juga melihat kabel yang terpasang pada motherboard, (SATA) Seperti gambar dibawah ini.
Sekarang bukalah menu Advanced Bios Features dengan menekan tombol [Esc] untuk kembali kemenu bios ,lalu tekan enter pada Advenced Bios Features, disini kita bisa mengatur macam-macam features, contoh : mengatur Boot sequence untuk mengatur boot pertama pada saat post .
Lalu selanjutnya adalah Integrated Peripherals ,disini kita dapat mengatur USB controller , dan mengatur system lain seperti I/O Device.
Lalu delanjutnya adalah Power Menegement Setup ,didalamnya kita dapat mengatur ACPI Function, ACPI Standby State, Power Botton Function ,Restore On AC power loss , Wake Up Event setup.
Selanjutnya H/W Monitor, disini kita bisa melihat tegangan atau panas suatu hadware.
Selanjutnya BIOS setting Password , apabila pada menu ini kita tekan enter maka akan tampilEnter new password , seperti gambar dibawah ini
Lalu selanjutnya kita tekan enter pada Cell Menu disini kita bisa melihat frequency CPU, frequency DRAM , dll.




Selanjutnya kita tekan enter pada Load Fall-Safe Defaults , disini kita bisa mengembalikan pengaturan yang kita ubah pada konfigurasi bios.




Selanjutnya kita tekan enter pada Load Optimized Default ,disini apabila kita enter maka akan mengembalikan semua pengaturan yang kita ubah untuk kembali ke pengaturan awal bios .
Menu yang selanjutnya adalah Save & Exit setup ini adalah menu untuk keluar dari setup , dan menyimpan perubahan yang kita lakukan, apabila kita ingin menyimpan dan keluar tekan OK
I.5 Bagaimana cara meng-upgrade BIOS?



BIOS (Basic Input/Output System) secara sederhana merupakan sebuah system di dalam Chip Motherboard yang bertugas mengenali dan menyiapkan perangkat keras/hardware komputer saat PC dinyalakan, seperti Hardisk, Processor, Floppy Disk, Memory, DVD Rom dan lainnya. Jika semua beres maka Sistem Operasi (seperti windows,Linux) baru mulai dijalankan



Jika komputer berjalan lancar atau tidak mengalami masalah, memang tidak perlu untuk melakukan upgrade (memperbarui) BIOS di komputer kita. Karena memang sangat beresiko bagi yang belum terbiasa, jika kurang hati-hati komputer malah tidak bisa dioperasikan lagi. Tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan BIOS harus diupgrade, misalnya :
Ketika komputer dinyalakan, tiba-tiba berhenti sebelum masuk sistem operasi.
Komputer sudah cukup lama, dan kita memasang hardware baru yang tidak terdeteksi dengan baik, misalnya kita ganti Processor baru. Karena sering BIOS belum mengenali processor tersebut.
BIOS rusak, baik ditunjukkan dengan adanya pesan ataupun tidak. Misalnya invalid BIOS, BIOS corrupted dsb.
BIOS gagal mendeteksi hardware, seperti hardiks, CD-ROM, VGA dan lainnya
Ingin [sedikit] lebih mengoptimalkan kinerja komputer (hardware)
Adanya recomendasi dari vendor Motherboard


Jika BIOS di komputer rusak, maka otomatis tidak bisa menjalankan Sistem operasi seperti Windows Xp misalnya. Beberapa hal yang bisa menyebabkan kerusakan BIOS misalnya :
Mematikan komputer tanpa shutdown, atau listrik tiba-tiba mati (tanpa UPS)
Terkena Virus
Kesalahan meng-upgrade BIOS. Misalnya komputer mati ketika proses upgrade, BIOS tidak cocok dengan jenis motherboard dll.


Bagaimana meng-upgrade BIOS Komputer?


Untuk meng-upgrade BIOS, diperlukan 2 file, pertama file BIOS itu sendiri dan Flash Memory Writer utility, yaitu software untuk mengupgrade (flash) BIOS, misalnya AFLASH.EXE, AWD816a.EXE dan lainnya. File BIOS biasanya dengan ekstensi 001, BIN atau lainnya, sengan ukuran kurang dari 512 KB. Kebanyakan Untuk mengupgrade BIOS harus dilakukan melalui DOS atau MS-DOS, meski saat ini juga sudah banyak vendor yang menyediakan software yang berbasis Windows.


Yang perlu diperhatikan adalah mencari file BIOS dan Flash Writer yang tepat, karena jika tidak sesuai, komputer kemungkinan bakalan tidak bisa hidup lagi. Tetapi jika tipe sudah tepat, maka kemungkinan selalu berhasil, kecuali mati listrik atau komputer mati ketika flash BIOS sedang berjalan. Pada umumnya flash BIOS hanya berlangsung beberapa detik saja. Kurang dari 30 detik. Untuk melakukan flash BIOS, setelah masuk ke DOS, ketikkan nama Flash Writer, misalnya untuk AWD816a.EXE
0

Prosedur bongkar pasang komputer (3.8)





 Prosedur membongkar komputer dan inventarisasi komponen komputer
a)      Prosedur membongkar komputer
Bongkar-pasang komponen komputer, perlu teliti dan sabar. Langkah-langkah yang penulis hadirkan, ini adalah langkah kerja. Dalam dunia teknik langkah kerja sangat perlu, guna efisiensi waktu. Jadi, bongkar pasang, bukan asal cabut sana-sini saja. Begitu juga dengan memasang, dengan sedikit tips sebagai berikut:
ร˜  Peralatan :
·         Obeng kembang (+).
·         Otak sehat.
·         Obeng biasa (-) Untuk motherboard AMD dan pentium III soket.
ร˜  Cara memasang (bongkar) :
·         Lepaskan kabel-kabel power yang terhubung dengan power supply. Kabel audio (jika ada) juga dilepas. Termasuk power supply
·         Lepaskan kabel-kabel IDE Floppy Disk, kabel data SATA dan CD-Room (perangkat optik) dari casing.
·         Lepaskan kabel-kabel front panel dari motherboard.
·         Lepaskan VGA (Video Graphic Adapter), soud card yang terpasang pada motherboard, serta peripheral lain.
·         Lepaskan modul RAM (Random Acsess Memory) dari slot motherboard.
·         Buka baut-baut motherboard dengan obeng plus (+). Lalu lepaskan. Angkat, keluarkan dari casing komputer. 
·         Lepaskan kipas prosesor dari motherboard.
·         Lepaskan prosesor dari motherboard.

b)     Prosedur memasang komputer
Setelah komputer dibongkar dan selesai memperbaiki sesuatu bagian dari komputer yang rusak, maka pasnag kembali komponen-komponen komputer seperti semula pastikan jangan sampai ada komponen yang terbalik pemasangannya dan pastikan juga semua benar-benar terpasang dengan baik dan kencang. Kemudian coba hidupkan komputer kalau tidak hidup berarti ada kesalahan dalam pemasangan komponen-komponennya dan jangan memasang tutp casing sebelum komputer berjalan dengan baik.

2.      Prosedur Pemasangan Komponen CPU, RAM Dan Pendingin Pada Motherboard
a.      Pemasangan RAM
·         Buka pengunci slot ( di setiap ujung slot memory pada motherboard ) 
·         Sesuaikan posisi memory dengan posisi slot di motherboard ( jangan hawatir terbalik, karena jika terbalik memory tidak dapat masuk karena posisi tidak sesuai, jadi kalau tidak sesuai tinggal dibalik ).
·         Tekan dengan perlahan dan secara otomatis pengunci slot yang tadi akan mengunci kembali.
b.      Pemasangan Pendingin
·         Ambilah Thermal Paste dan lekatkan secukupnya pada bagian atas CPU.
·         Thermal Paste merupakan media yang menghubungkan Heatsink dengan CPU agar lebih memudahkan transfer panas dari suatu CPU ke pendingin/Heatsing.
·         Setelah melapisi permukaan atas dengan pasta maka letakanlah Heatsink di atas CPU. Anda akan melihat 4 pins pada pada masing-masing pojok suatu heatsink.. Hal ini merupakan pengait yang akan menempel pada lubah yang ada pada motherboard.
·         Perhatikan empat lubang di motherboard - sedangkan orientasi dari heatsink dapat ke arah mana saja. Pilih dari masing-masing dari 2 pins secara diagonal, kemudian tekan ke bawah secara bersamaan. Tekan sampai anda mendengar bunyi "click". Pin akan mengunci ketika kaki-kaki pin telah masuk ke motherboard.
·         Terakhir, sambungkan kabel power connector dari kipas / fan pada heatsink dengan sambungannya pada motherboard. Petunjuknya dapat dilihat pada label/keterangan tulisan " CPU Fan " pada motherboard.

3.      Prosedur Pemasangan Motherboard Pada Kotak Komputer, Pemasangan Led, Keylock, Speaker, Harddisk, Floppy, Cd Dan DVD Room
a.      Pemasangan motherboard pada kotak komputer
1.      Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
2.      Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
3.      Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
4.      Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5.      Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.
b.      Pemasangan kabel motherboard dan casing
1.      Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
2.      Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
3.      Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
4.      Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
5.      Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
6.      Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.
c.       Pemasangan drive
1.      Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
2.      Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
3.      Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
4.      Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
5.      Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
6.      Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
7.      Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
8.      Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard

4.      Prosedur Pemasangan Kartu Jringan, Kartu Video, dan Kartu Suara
a.      Pemasangan LAN Card
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
b.      Pemasangan Kartu Grafis
1.      Pastikan jenis slot ekspansi apakah yang dimiliki komputer Anda. ada beberapa macam jenis ekspansi slot yang dimiliki oleh komputer, seperti PCI, PCI-e, pci-e2.0 dan AGP. Anda bisa menentunkan jenis slot apakah yang digunakan komputer Anda dengan memperhatikan motherboard, ataupun membaca skema motherboard pada buku petunjuk komputer Anda. Anda juga bisa melakukan pencarian pada Google untuk mendapatkan petunjuk motherboard secara online.
2.      Hapuslah driver kartu grafis lama Anda. untuk menghapus driver, carilah Windows Device Manager. Pada Device Manager, klik dua kali nama kartu grafis Anda untuk menampilkan jendela Properties. Klik pada tab Driver dan lalu tekan tombol untuk menghapus driver tersebut.
3.      Matikan komputer Anda. Cabutlah kabel daya pada bagian belakang, atau cabut kabel tersebut dari colokan listrik. Jika komputer Anda berjalan cukup lama sebelum Anda mematikannya, Anda sebaiknya membiarkan komputer Anda menjadi lebih dingin terlebih dahulu sebelum melakukan pemasangan kartu grafis.
4.      Bukalah penutup komputer.
5.      Tetap menyentuh bagian logam dari penutup komputer atau gunakan gelang tangan antistatis. Hal ini akan menghindarkan Anda dari kejutan listrik dan dari merusak komponen elektronik yang dikarenakan listrik statis oleh tubuh Anda.
6.      Carilah slot kartu grafis Anda. Hal ini tergantung pada konfigurasi komputer danmotherboard Anda. Anda mungkin harus meletakkan karti grafis pada bagian sisi kartu grafis tersebut.
7.      Cabutlah kartu grafis lama Anda. Pertama-tama Anda harus membuka sekrup kecil yang terdapat pada pelat belakang kartu grafis sebelum Anda mencabutnya.
8.      Pasanglah kartu grafis baru Anda. tekanlah kartu grafis tersebut secara perlahan-lahan kedalam slot. Pastikan kartu grafis tersebut ditekan cukup rapat, atau komputer Anda tidak akan berjalan jika kartu grafis Anda tidak cukup rapat terpasang. Slot AGP sedikit lebih rumit daripada slot PCI. Dan pastikan Anda memasang kabel daya yang cocok dari suplai daya Anda jika karti grafis Anda membutuhkannya.
9.      Pasang kembali sekrup pada bagian belakang pelat kartu grafis.
10.  Pasang kembali penutup komputer. Dan colok kembali kabel daya ke colokan listrik.
11.  Pasanglah driver kartu grafis baru Anda. jika Anda memasang kartu grafis Anda tersebut pada Windows Vista atau diatasnya, Windows seharusnya secara otomatis mendeteksi keberadaan kartu grafis dan memasang driver baru tersebut untuk Anda, tetapi Anda jangan bergantung terhadap hal ini, semua kartu grafis biasanya memiliki CD driver.Masukkan CD tersebut untuk memasang driver dari CD untuk kartu grafis Anda.
12.   proses konfigurasidriver dan membuat komputer Anda mengenali dan bekerja dengan kartu grafis baru Anda. Jika Anda mendengar suara dari komputer Anda, matikan komputer, buka penutupnya, cabut kartu grafis Anda dan bersihkan slot dengan udara yang dikompresi, lalu pasang kembali kartu grafis Anda. Jika masalah ini terus berlanjut, cobalah membawa komputer Anda ke tempat reparasi komputer.
c.       Pemsangan Sound Card
Pertama siapkan peralatan,Pastikan bahwa komputer anda dalam keadaan mati dan lepaskan kabel power yang terpasang serta kabel – kable lainnya yang ada pada komputer anda. Setelah itu buka casing dan anda bisa melihat slot PCI , biasanya slot PCI berwarna putih, jumlah slot PCI pada motherboard berbeda-beda. Kemudian anda bisa mulai untuk memasang sound card anda pada slot PCI, anda cukup menekan sound card yang telah anda siapkan pada slot PCI. Hati-hati agar tidak merusak sound card. Tekan setiap sudut pada sound card untuk memastikan sound card anda telah terpasang dengan benar. Sebaiknya slot PCI yang digunakan antara VGA dan Sound card jangan terlalu berdekatan. Tahap terakhir adalah menginstall driver.

5.      Prosedur Pemasangan Konektor Ke Perangkat Input Dan Output
a.      IDE (Paralel ATA)
Ini adalah konektor pilihan untuk menghubungkan hard drive dan drive optik sampai diperkenalkannya konektor SATA ( yang saya akan datang ke dalam satu menit ). Dalam contoh gambar konektor telah ditempatkan pada sudut 90 ° untuk membuat kabel lebih mudah untuk mengelola. Lebih sering daripada tidak konektor akan menunjuk lurus ke atas.
Setiap konektor IDE ( atau saluran ) mampu mendukung “daisy-chaining”, yang pada dasarnya adalah jargon karena mampu menghubungkan dua perangkat menggunakan kabel IDE tunggal dan konektor. Untuk bekerja, satu perangkat perlu ditugaskan sebagai master, yang lain sebagai perangkat budak, yang pada dasarnya memutuskan mana perangkat muncul ke komputer yang pertama.
Seperti perangkat IDE menjadi kurang umum ( dan kurang relevan ) konektor akhirnya juga akan menjadi kurang umum pada motherboard, mirip dengan konektor floppy ( lebih pada nanti ). Sudah ada beberapa motherboard yang tidak memiliki IDE setiap konektor.
b.      SATA (Serial ATA)
Hal ini diperkenalkan pada tahun 2003 dan akhirnya diganti port IDE sebagai konektor standar untuk hard drive pertama dan kemudian drive optik. Tidak seperti IDE konektor masing-masing port SATA hanya bisa menampung satu perangkat, tetapi memiliki keuntungan lain, itu jauh lebih cepat, untuk satu (konektor SATA yang paling saat ini mampu mentransfer 3 gigabit / detik, atau 3000 megabit / detik, sedangkan konektor IDE terbaru hanya bisa menangani 133 megabit / detik), dan kabel yang lebih tipis dan lebih mudah dikelola.
SATA juga memiliki manfaat yang hot-swappable, yang, adalah mungkin untuk melepas perangkat SATA dan menghubungkan perangkat SATA yang berbeda menggunakan kabel yang sama saat komputer masih diaktifkan (meskipun sering terjadi bahwa Anda akan memiliki secara manual menelusuri ulang untuk itu dalam sistem operasi). Perangkat IDE di sisi lain harus terpasang di depan komputer dinyalakan.
c.      USB
Konektor ini digunakan untuk menambah ekstra port USB eksternal ( seperti port USB pada panel depan PC ), atau untuk menghubungkan perangkat USB internal ( seperti pembaca kartu internal ).
Masing-masing konektor mendukung dua port USB baik atau satu perangkat. Kebanyakan motherboard baru memiliki minimal dua header internal USB (konektor), dengan beberapa memiliki sebanyak empat.
d.      FireWire ( IEEE 1394 atau FW )
Meskipun motherboard mungkin tidak memiliki port FireWire pada I / O ( Input / Output ) panel, itu tidak berarti bahwa ia tidak memiliki FireWire. Motherboard terbaru Banyak memiliki minimal satu FireWire 400 header ( FireWire 400 menjadi konektor FW yang paling umum ). Tidak seperti header USB, FireWire setiap header hanya dapat mendukung satu port FireWire.
e.      Floppy
Konektor floppy untuk … baik … menghubungkan floppy disk drive. Sedangkan konektor daya floppy telah repurposed untuk pembaca kartu, konektor motherboard belum begitu beruntung – itu hanya tidak menyediakan bandwidth yang cukup untuk penggunaan modern.
Sebagai orang sangat sedikit masih menggunakan floppy disk motherboard paling modern tidak lagi memiliki konektor floppy sama sekali.
f.       Front Panel Audio

Ini adalah header untuk menghubungkan mikrofon dan jack headphone pada panel depan PC Anda ke motherboard. Sebagian besar kasus memiliki dua konektor audio inline pada kabel yang sama, salah satu AC97 label dan yang lain sebagai AUDIO HD. Keduanya akan muat pada header yang sama pada motherboard, tetapi hanya satu akan bekerja. Secara umum, motherboard yang lebih tua hanya akan mendukung AC97 sedangkan motherboard baru akan mendukung keduanya. Ini biasanya akan mengatakan pada motherboard sebelah header.